Rabu, 18 Juni 2008

BOSDOR Bikin Naik Performence

BOSDOR (Berani Optimis Sertipikat Deposito Orang Lain)

Selasa, 17 Juni 2008

Es Tiga S2

Es Tiga seri 2 (bukan Es 3 Es 2 ato S5) tetapi saya mesti bahas kembali bahwa dengan apa yang kita rencana dan perbuat sesungguhnya masih ada Maha Kekuatan yang mengatur, memberi, mencoba antar iya dan tidaknya apa yang kita cita2kan bakal tercapai.
Dalam hubungannya umat dengan Pencipta kita butuh hubungan dekat dan kedekatan sehingga apa yang kita keluhkan Tuhan jawab, apa yang kita minta Tuhan kasih, apa yang kita harap Tuhan bagi. Maka kita perlu ber S3 juga kepada Tuhan kita. (untuk lebih lengkapnya buka website saya di http://seribumilyar.blogspot.com ).

S1 (yang pertama) .......Setor
Artinya kita bisa berhitung jual beli kepada Tuhan karena dalam Islam transaksi/jual-beli dengan Allah akan dilipatgandakan 10x lipat. Setor dalam arti agama, setiap yang menjadi kewajiban kita atas hak orang lain (kaum dhuafa, fakir, miskin, fakir miskin, anak yatim, jadndan jompo dll) mesti sudah harus dibayarkan tanpa adanya banyak hitung2an pembebasan atas kewajiban tesebut. Luangkan sodaqoh, infak kepada orang yang lebih susah dari kita karena doa kaum ini amat mujarab/di ijabah. Jangan lupa Allah akan menambahkan atau mengganti setiap apa yang kita perbuat walau sebesar zaroh (biji sawi). Setor ...... bagikan harta kita niscaya akan dapat gantinya (baca Yusuf Mansur setiap edisi)

S2 (S ke dua) ............. Sowan
Bagaimana Allah akan mengenal kita kalau kita tidak pernah bertandang ke RumahNya (masjid). Banyak aktivitas pendekatan yang dapat kita lakukan setelah kita sudah berada di Rumah Tuhan. Bahwa semua itu bukan tanpa hasil namanya mengambil hati. Taklim, Solat Sunah & Fardu, Pembahasan Kemasyarakatan, Gotong-Royong semua ini bernilai positip dihadapan Allah.

S3 (S ke tiga) .............Sungkem
Ketika kita sering menderma, sering melakukan aktifitas di rumah Allah maka yang harus kita lakukan adalah tundukan kepala kita pada dasar paling bawah, jangan pernah berjalan sombong dengan dada membusung Sesungguhnya kehidupan ini Allah jua yang punya. Maka kita sungkemkan, sujutkan batas atas kita ke bawah (kepala kita cium itu sajadah). Setelah terjadi komonikasi yang harmonis, serasi niscaya Allah bakal kasih kita yang terbaik
salam
Lampung 0811797365

Es Tiga

Bukan di Sun Sing Suwe seperti halnya lagu dangdut yang sering dilantunkan Le'k Surti mengikuti trennya lagu dangdut saat ini. Tapi ini Es Tiga resep mujarab untuk mengantongi keberhasilan di dunia usaha.
Untuk menunjang perolehan pasar dalam jumlah besar sudah barang tentu diperlukan cara2 jitu untuk menundukan, dalam falsafah jawa yang kalau diterjemahkan dalam dunia bisnis ya ada ini S (Setor), S (Sowan), S (Sungkem) . Mungkin lucu yaaa wong lakon jowo koq dibawa dalam dunia usaha, tapi mengapa pada tidak heran jika pola dan sejarah cina digali kembali dan ditemukan resep2 Tsunsu yang ternyata ampuh dan sakti untuk menundukkan hingar-bingar peperangan Bisnis.
Mungkin sudah pada tahu kata2 mbah Ronggo yang menyatakan
a. Nglurug tanpo bolo, Menang tanpo ngasorake
b. Wong Jowo ki matine yen dipangku
c. Sugih tanpo Bondo
d. Alon2 anggere kelakon
inti dari semua ini sebenarnya Mengambil Ikan tanpa Keruh Airnya (Menang kita didalam usaha apapun tetapi kompetiter tidak merasa kalah dan tetap bisa berdampingan tanpa ada rasa permusuhan). Maka satu lagi yang saya sampaikan adalah Es Tiga berimbang.
Setor(Es pertama)
Untuk menarik Pendapatan/Perolehan maka resep2 ini bisa dijalankan oleh Marketing terhadap kastemernya, misal : Dengan membeli produk senilai satu milyar dalam tempo 5 bulan dengan cara berkontrak kepada kita Kastemer langsung mendapat hadiah senilai 50 juta. Ini banyak dijalankan oleh banyak Company besar Charun Pophan dengan SHSnya, BUKOPIN dengan Tanbungan Berjangkanya (bahkan sampai sekarang masih ada, buat kawan2 jika bisa menyimpan uang di Bukopin senilai 1 M dalam 6 Bulan maka akan mendapat Honda Revo dimuka)

Sowan (Es kedua)
Jika kita telah melakukan Es pertama tetapi tidak kita tindak lanjuti, SOWAN (mendatangi/silaturohmi) niscaya orang lupa dengan kita. Maka kita harus datangi bahkan sering datangi agar tidak ada kompetiter masuk tanpa kita pantau, bahkan yang lebih intensip lagi jangan sampai kecolongan kena srobot sehingga apa yang kita tanamkan bakal berabe.

Sungkem (Es ketiga)
Artinya apa yang kastemer mau, apa yang bouhir proyek inginkan selama masih batas norma maka kita penuhi dan kita jalankan.
Misal : Disaat Bouhir ada masalah dengan mobilnya dirumah maka kita tanggap untuk meminjamkan mobil kita kepadanya bahkan menserviskan mobilnya hingga baik.

Demikian kawan2 sekelumit panjang yang saya jalani, barangkali bermanfaat buat kawan2. Sebenarnya ini masih bersambung dengan keseimbangan Es Tiga hubungannya kita dengan Tuhan kita. Mungkin di lain kesempatan akan saya lanjuti, SUXES EU LAMPUNG
Reply With Quote

Es Em Es

Barang kali bukan hal baru jika kita mendengar banyak factor penghambat dalam berusaha (baca : Berbisnis) adalah sifat pasrah kita, rendah diri/kurang percaya akan kemampuan sendiri dan factor-faktor lain yang sebenarnmya muncul dari pernyataan sikap masing2 pribadi.

Satu lagi yang perlu dicermati bahwa kita sering sibuk mencari celah-celah kesalahan orang dalam mencapai kesuksesan guna membenarkan teori kelemahan yang ada pada diri kita. Contoh jika ada pemula yang begitu dengan usahanya telah mencapai keberhasilan melebihi yang kita dapat maka mulai muncul prasangka yang ngipri, nyugih di Gunung Kawi dan lain sebagainya. Sesungguhnya hal yang seperti inilah yang bakal banyakl mengahmbat untuk lebih maju kita..

Senang Melihat orang Susah

MUMPUNG TANPO ITUNG BUNTUNG

Berkali-kali virus hutang yang dihembuskan mbah Prdhi menjangkiti banyak kalangang Entrepreneur Komunitas. Berduyun2, berlomba2 punokawan dari perguruan EU mengambil setiap kesempatan hutang yang diberikan Bank kepada masyarakat. Ditawari heb caplok, tawari heb caplok. Hutang Gede (Rumah, Perkebunan, Modal Kerja dll) Hutang kecil (Kartu Kridit, Hutang motor, Bahkan Meja Kursipun sekarang sudah bisa dihutang dengan lembaga keuangan/Bank). Tapi tanpa disadari oleh seorang Cepot yang kebetulan Bisnisnya baru naik Daun (maksutnya menanjak/baru bagus2nya) bukan rekreasi perahu fiber yang dibikin seperti daun pisang seperti yang ada di Lembah Hijau (ha ha ha ha).

Di saat pengurusan Kredit 500 Juta dalam bentuk KUR (Kredit Usaha Rakyat) begitu mulus disambut oleh Bank Swasta Pemerintah, proses Taksiran OK selesai dan masuk bagus untuk pembiayaan tersebut, Jaminan Ok, Rekening Koran Bagus perputarannya, Rekor Usaha bagus dilihat dari Neraca dan Cash Flownya. Tapi bagai disengat 1000 kalajengking ketika ada ganjalan bahwa Gareng nunggak bayar biaya meterai Rp. 6000 x 2 bulan yang artinya senilai Rp. 12.000 (dua belas ribu rupiah cing) pada kartu kridit yang telah lama tidak dia pergunakan untuk transaksi. Tetapi Kartu tersebut tidak didaftarkan kepada Bank Penerbit untuk dimatikan. Tamatlah sesaat nyawa usaha si Cepot.

Ya aa aa aa … cuma Rp. 12.000 apa susahnya untuk melunasi, dan terhapuslah semua catatan hitam Ngemplang Hutang yang ada di BI Cheking tersebut. Tetapi apalah mau dikata “setelah pelunasan hutang2 bermasalah tersebut baru 40 hari bisa hilang dari catatan BI”. Maka tertundalah kesempatan 40 hari dari perencanaan dapat Kridit dalam 1 minggu, Itupun belum terjadu gejolak moneter missal , suku bunga naik, adm fee naik terus arang yang bakal kita beli menjadi langka atau mahala harganya. Karena 40 Hari adalah waktu yang penuh dengan segala kemungkinan.

LIST BI Checking

Kecanggihan teknologi bagi pengemplang hutang dan penunggak hutang telah diciptakan oleh BI, semua laporan dari Lembaga Finacial baik Bank maupun Liesing semua terekort dalam sejarah hutang kita. Dengan informasi KTP & NPWP Pribadi kita maka keluarlah semua informasi sebagai berikut :

  • Informasi Debitur

Sesuai yang tertera di KTP atau Passport dengan segala perubahannya yang telah kita sutmit kepada pihak Bank apapun, maka tercatat disini. Nama Debitur, Tempat/Tgl Lahir, No. KTP, Alamat Jelas, Pekerjaan, Bahkan No. Telpun dilengkapi sumber data. Misal Bank penerbit kertu kredit si Cepot tersebut.

  • Kredit

Data kredit ini berisikan tentang siapa saja yang meberika kredit kepada kita yang masuk dalam jaringan Bank Indonesia, Lalu plafon kredit, pokok, bunga, kegunaan, statusnya macet atau tidak, jangka waktu, dan jatuh tempo.

  • Agunan/ Jaminan

Data agunan apa saja dan sifatnya bagaimana HGU, SHM atau bentuk apapun agunan yang pernah kita jaminkan kepada Bank pemberi Kredit yang pernah kita rasakan.

Dengan informasi ini mudah2an bermanfaat bagi pengusaha2 yang mengetrapkan BODOL nya Mbah Purdhi dalam prinsip bisnisnya. Jadi jangan pakai mumpung tanpa hitung, babat tapi tak selamat. Pilih dan pilah kalau mau berhutang, jangan samapai disaat kesempatan besar datangan justru kecil2 seperti kredit motor, kartu kredit dan sebagainya menjadi penghambat pertumbuhan usaha kita.

Selamat berjuang

Tri Joko Margono

Lampung

Jumat, 06 Juni 2008

TIADA KATA GAGAL

Barangkali bagus jika kata2 GAGAL itu dihapus dari kosa kata Bahasa Indonesia, itupun kalau pak Yus berkenan dan tidak marah (Yus Badudu maksudnya). Tentu bukan itu alasan kita untuk tidak mendengar kata-kata yang menjadi musuh setiap pengusaha. Seperti halnya dua sisi mata uang maka sukses sesungguhnya bertetangga dekat dengan kegagalan maka bagaimana pinter2 kita mengolah setiap usaha yang kita jalankan agar dapat rasa yang kita inginkan.

Justru pencarian resep penghalau datangnya gagal atau memakan resep pengobat gagal yang terlanjur bersarang dibadan usaha kita yang harus kita laksanakan secara intensive.

Teringat Gareng akan peristiwa kurang lebihnya (artinya sebelum dan sesudah) Romadhon 2006. Saat mana datang cobaan, hukuman atau azab dari Tuhannya, yang datag tanpa tenggang waktu yang cukup buat bernafas walau barang sejenak. Yang kena tipu ratusan juta, mobil storing masuk lebung dan hancur dengan membawa cantrik juga mondok di RS Urib Sumoharjo,seminggu kemudian Mobil yang semestinya ke Lokasi di Sumsel tapi baru sampai simpang Pematang Panggang sudah tumpah dengan membuat cacat sebelah tangan Sugeng ….(untungnya betul2 masih sugeng), dengan hari yang sama dua minggu kemudian Excavator beserta mobil Tronton pembawanya yang disewa kawan secara mengejutkan Jatuh ke Jurang Gayau (sekitar Putido) dengan membawa korban 4 orang. Laa haula wa laa quwwata illa billahil ‘aliyyil azhiim, serasa melayang tubuh ini tidak ngambah lemah lagi.

Hitung punya hitung antara Aset yang tersisa dibandingkan dengan hutang maka tidak mencukupi untuk nutup. A a a a a a a ampu u u u u un.

Tinggal dirumah rasanya sudah tidak tenang lagi, telpun berdering setiap menit, dan setiap itu pula jantung rasanya mau copot. Nagih hutang pasti ……………………….

Hanya kembali kepada fitroh kita sebagai hambaNya lah yang menyelamatkan ketidak gilaan.

1. LIBATKAN ALLAH

Ketika kondisi tersebut kita sejalan2 mencari solusi hutang dengan diwarnai kepanikan dan kegelisahan. Bahwa sesungguhnya segala pertolongan milik Allah (QS Az-Zumar 44), dengan muhasabah, instropeksi maka cukup efektif untuk pencerahan. Minimal ada ketenangan walau masalah masih ada. Ketika menyadari kesalahan maka Mohon Ampun kepada Allah. Jika kita tidak merasa salah maka barangkali ini ujian maka percaya Allah akan memberikan jalan penyelesaian.Kita cari bantuan dari Allah ditengah rintihan dhuafa. Ikhtiar kembali. …………..(Mencari Tuhan Yang Hilang : Ust. Yusuf Mansur)

  1. JANGAN PUTUS ASA

Gagal yang sesungguhnya adalah dimana kita gagal dan berhenti disitu tanpa bereaksi atau usaha kembali. Jika dimaknai, sesungguhnya kita Gagal itu hanyalah mengambil ancang-ancang start untuk melompat yang lebih tinggi dan lebih suces (Kegagalan adalah Sucec yang tertunda katanya, tapi jangan pula gagal yang sama berkali2. Ya Bodo namanya).Jika memula usaha jangan pernah berpikir gagal.

Rabu, 04 Juni 2008

CARI MODAL USAHA

Jika kita sudah siap sukses dan masuk dalam kuadran kanan level pertama maka golongan cara memperoleh penghasilan kita adalah Azas Untung dan Rugi.Semua pengusaha berharap bahwa setiap perniagaannya akan memperoleh untung yang sebesar-besarnya, namun demikian pernah tidak kita mendengar cerita tentang orang yang bangkrut sampai punya utang miliaran rupiah? Atau mendengar cerita seorang pengusaha kena tipu puluhan hingga ratusan juta rupiah. Barangkali bagi yang baru akan memulai usaha akan menjadi sangat takut atau bahkan trauma untuk berbisnis jika yang didengar adalah yang demikian.

Tetapi jika ditanya, apakah anda berani berspekulasi dengan uang Rp. 5,000,000 (lima juta rupiah) atau Rp. 10,000,000 (sepuluh juta rupiah) untuk menjadi sukses ? Maka akan muncul keberanian kita untuk memulainya. Jika sudah berani pertanyaan selanjutnya adalah dari mana dan dengan cara apa kita memperoleh modal tersebut. Mengambil kata Purdi Candra, memulai usaha tidak harus pakai uang kita sendiri jika tidak punya maka BODOL (Berani Optimis Duit Orang Lain) adalah jalan keluarnya.Uraian berikut adalah beragai cara untuk memperoleh modal atas pengalaman penulis maupun kawan-kawan dalam perjalanannya berwiraswasta

Hutang Instansi Tempat Kerja

  • Masih ingat betul muka pak Uda Alinur Kasi Keungan Cabang Padang pada tahun 1994, saat saya mau mengambil uang perumahan. Waktu itu saya masih Adm Teknik & Kontrak pada Proyek Irigasi Panti Rao. Nilainya berapa itu tidak begitu penting kita bahas disini, tetapi apa yang saya dapat dari bekel yang saya peroleh dari uang perumahan yang saya ambil dimuka. Ditanbah dengan gaji yang saya tabung dan tidak saya habiskan maka waktu itu saya beli 3 (tiga) ekor sapi dan saya gaduhkan bagi hasil 60% untuk pemodal dengan 40% untuk pemeliharanya yang nota bene adalah pekerja tersier di Proyek Panti Rao juga. Dengan 3 ekor sapi itu paling tidak ada hiburan dan juga harapan mendatang akan jadi apa.Halo pak Heri Supriayadi dan Halo pak Noer Utomo apakabar ? Beliau inilah yang tahu sepak terjang saya waktu itu.
  • Cara lain jika kita masih berada di dalam Perusahaan adalah pinjam atau utang pada uang koperasi, dimana dengan cara tersebut akan diharapkan uang lunas dengan sendirinya dengan dipotong uang SHU Koperasi atau diangsur ringan dengan gaji, atau diangsur dari laba usaha yang kita bentuk dari uang tersebut. Gampangkan…… Cepat Take Action
HUTANG KARTU KRIDIT
  • Saya sangat yakin bahwa dengan keberadaan kita pada Perusahaan Besar seperti PT. Waskita yang kita cintai ini Lembaga Keuangangan baik Bank maupun Bukan Bank yang mengeluarkan kartu kridit akan sangat percaya untuk menetujui memberikan fasilitas Kartu Kridit pada kita.
  • Mungkin seagian orang salah memanfaatkan kesaktian fasilitas dari kartu kridit ini tetapi perlu penulis sampaikan bahwa dengan kartu kridit orang bisa punya ruko yang nilainya ratusan juta rupiah. Maka setelah menentukan jenis usaha yang akan dimulai sementara modal belum ada, geseklah kesaktian kartu kridit untuk memulainya. Belum lama ini Alfa Super Market di Bandar Lampung (di luar Lampung saya tidak tahu) muncul promo “Selama 3 hari berturut-turut dengan disponsori Bank Mandiri, jika kita berbelanja dengan ATM ataupun Kartu Kridit Mandiri dengan batas maximal 3 juta maka kita dapat diskon 30 %” Dengan harga ini maka otomatis tidak akan bisa ketemu dengan harga di pasar ataupun Grosir sekalipun. Maka saat itulah penulis pernah mengisi Garasi dengan fasilitas itu dengan membeli barang-barang jualan yang kelihatan besar tapi modal sedikit. Sisa kekurangan untuk mengisi warung digarasi rumah saya diambil lagi dari Limit Cash yang ada difasilitas Kartu Kridit. Maka muncullah usaha baru di garasi rumah dengan modal ambil dana dari Kartu Kridit. Silakan Coba ………
Pinjam Bank
  • Barangkali terlalu congkak jika saya bilang banyak tahu dengan Bank, tidak bermaksut menggurui maka saya sampaikan pengalaman pribadi saya begitu nikmatnya kita hutang Bank. Saat itu ada tawaran fasilitas pinjam Bank tanpa agunan, maka sayalah yang paling bersemangat untuk memulai maka kami (saya, Mery, Berman dan berikutnya banyak peserta tambahan) membuat slip gaji Spektakuler. Ha ha ha, Saya sebut demikian karena apa, pada saat itu gaji saya yang sekitar tiga jutaan disulap menjadi delapan juta, ada lagi kawan ada yang jadi sembilan juta. Semua itu dengan harapan dengan jabatan dan gaji yang ada dislip Bank bisa kita yakinkan bahwa kita layak dan bakal mampu untuk membayar utang pada plafon maksimal yang diberikan Bank Rp. 50,000,000 ( Lima Puluh Juta Rupiah ). Selanjutnya terserah anda untuk bisa dipergunakan memulai Bisnis.
  • Utang bank yang lain adalah utang dengan agunan, dengan bekal slip gaji, KK, rekening listrik, surat nikah (jika sudah) pak Noer Utomo udah belum ?, agunan maka saya yakin bahwa dengan status sebagai orang PT. Wasklita, maka Bank akan cepat memproses dan menyetujui permohonan kita. Bahkan disaat awal-awal saya memulai

    Usaha, dengan tekat dan keyakian bahwa Allah akan memantu membayarkan hutang saya jika untuk usaha maka saya ambil uang dari BPR yang bunganya lumayan besar, tetapi dengan kepercayaan bahwa dengan mengangsur Rp. 28 juta tiap bulan saya mampu maka saya ambil uang Rp. 600 juta bertahap dua kali dari BPR tersebut.Kenyataannya Delalah kersaning Gunti Allah utang itu tinggal sedikit. Selamat Datang Pengusaha ………..

Modal Orang Lain
  • Jika kita sudah mempunyai jam terbang yang cukup dalam melaksanakan jalannya suatu usaha mungkin akan sangat mungkin orang lain mempercayakan modalnya dengan pola bagi hasil kepada kita. Yang tidak kenal saja banyak dari kita yang sangat percaya misalnya ADD Farm ( Bagi Hasil untuk Beternak Itik di Cirebon ………Halo Cak Ur/Wuryoko Budi Susilo Ir ), Danasonik, Swis Cash (…Halo Pak Thory Hendrarto Ir ) dana lain-lain yang nyatanya sebagian besar Cuma bohong itupun masih banyak yang mau memodali apalagi kita yang sudah teruji kepiawaiannya dengan berbisnis. Mungkin saudara, kawan atau bahkan orang lain yang bisa kita yakinkan dengan konsep kerjasama usaha yang sudah teruji keberhasilannya maka saya sangat yakin akan ada orang yang mau. Selamat Mencoba…………
Mengetrapkan Pembayaran Tertunda Dengan Cek/Giro
  • Mungkin yang terkhir ini akan sangat susah jika kita masih belum berkecimpung di dalam dunia usaha dan belum ada kepercayaan pihak lain (orang tertentu) terhadap kejujuran berbisnis kita. Beberapa Pengusaha yang Penulis kenal banyak mengetrapkan kesaktian Giro untuk memperoleh modal usaha. Tetapi kebetulan saya belum sama sekali. Dalam perjalanan orang berwira swasta tidak selalu lancar dan mulus, kadang-kadang apa yang kita harapkan cash flow usaha yang kita jalankan berjalan denga lancar tetapi kenyataannya ada saja kendalanya. Pekerjaan kita yang telah dilaksanakan atau bahkan sudah selesai kita kerjakan (jika kita bergerak dibidang jasa) ternyata pembayarannya akan mundur satu atau bahkan dua bulan. Salah satu mata pembayaran yang meyakinkan untuk menunda pembayaran adalah Giro/Cek Tunai tersebut. Maka untuk mensiasati jika kita memperoleh cek dari pihak lain dan pingin membelanjakan buat modal kembali salah satu cara cek tersebut dipindah tangankan kepada suplier atau yang lain sehingga

    mengurangkan cash berhenti pada usaha kita. Begitu sebaliknya jika kita belum bisa membayar kepada pihak lain atas barang atau jasa yang telah kita gunakan maka dengan kesepakatan kita bayar dengan Giro atau cek mundur dimana kita bakal punya dana pada saat itu. Tetapi bagaimana jika kita tidak punya dana saat ini dan tidak punya Giro/Cek, padahal kita akan memulai usaha. Jika kita punya keyakinan bahwa pada saat tanggal dan bulan yang telah ditentukan kita pasti punya dananya maka beranikan untuk pinjam Giro/Cek kepada pihak yang percaya kepada kita. Selanjutnya dengan Giro/Cek tersebut (apalagi Perusahaan Bonafit) bisa kita jual kepada orang atau pemodal yang biasa main dengan pola potong Cash. Misal kita pinjam Giro/Cek kepada PT. Anu senilai Rp. 30,000,000 ( Tiga Puluh Juta Rupiah ) lalu kita jual (begitulah bahasanya kira-kira) maka dengan cek yang akan cair pada tempo satu bulan maka kita biasa memperoleh uang hanya Rp. 29,750,000 atau bahkan Rp. 28,500,000. Kekurangan dana tersebut sebagai imbal jasa pencairan dimuka atas cek/giro yang tertunda. Bahkan di Bandar Lampung ada Perusahaan Biro Perjalanan terkenal yang biasa menjual Tiket Pesawat pernah mengajak kerjasama dengan penulis untuk menangani beberapa pelanggan dia yang biasa pembayarannya memakai cek mundur. Dengan pola kerjasama agar cash flow usaha dia lancar dan pelanggan tidak lari maka pemodal diberikan keuntungan 10% dari harga pembelian. Bahkan kesempatan ini sampai sekarang masih terbuka dan belum penulis ambil. Silakan Kaji Syariahnya Ustat Rahmad Hidayat Ir.

    Begitulah gambaran bagaimana kita memperoleh modal usaha jika kita sendiri memang tidak punya uang. Karena berbisnis tidak melulu uang modal utamanya tetapi Tekat dan Keberanian untuk Sukses lebih memegang peranan. Cepatlah memulai sebelum benar-benar kita dalam kondisi sulit, baik fisik, pengaruh, maupun semangat juang.